Legenda Binaraga Dunia : Lee Lebrada

Sunday, June 5, 2016

Legenda Binaraga Dunia : Lee Lebrada

 

Sebagai seorang legenda binaraga dunia yang paling terkenal, Lee Lebrada memegang 22 gelar kejuaraan binaraga profesional, termasuk IFBB Mr. Universe. Ia termasuk sedikit dari sekian banyak binaragawan profesional dalam sejarah yang berhasil masuk 4 besar dalam kontes Mr. Olympia (kontes binaraga paling akbar sedunia) secara konsisten selama 7 tahun berturut-turut, sebuah prestasi yang hanya bisa ditandingi oleh Arnold Schwarzenegger.

Tahun 2004, Lee resi masuk jajaran IFBB Pro-Bodybuilding Hall of Fame (setara dengan pengabadian jejak kaki dan telapak tangan para artis Hollywood yang melegenda). Lee sudah tampil pada lebih dari 100 cover majalah fitness dan binaraga, dan diakui CNBC, FX, NBC, ABC, CBS, CNN dan ESPN sebagai pakar fitness dan nutrisi.


Semasa Lee masih berkompetisi, ia terkenal akan reputasinya yang selalu menyajikan fisik berkualitas diatas panggung binaraga profesional. Lee memulai binaraga sejak remaja, tepatnya tahun 1978 dengan ikut AAU Teenage Mr. Jacksonville. Saat itu Lee masih kurus (walau berotot). Dari situ, Lee mulai membesarkan badannya dengan latihan 6 hari seminggu, dan tentu saja menyebabkannya overtraining. Walau lebih berotot dari sebelumnya, tapi tidak lebih tebal ototnya.

Kemudian Lee mencoba prinsip High Intensity Training-nya Mike Mentzer, walau Lee tak pernah lakukan 1-3 set per bodypart, karena dianggap sedikit ekstrim. Kala itu melakukan 20 set per bodypart dianggap biasa. Sebaliknya, Lee menemukan caranya sendiri dan terbukti ampuh, yaitu 6-8 set bodypart kecil seperti tangan misalnya, dan 10-12 set untuk bodypart besar, mungkin 15 set untuk back. Dari situ, Lee berusaha untuk mencapai failure pada setiap set dengan beban seberat mungkin. Tiap set berkisar 6-10 reps dan selalu digilir. Kadang hanya 6 reps per set. Apapun itu, failure sudah jadi kewajiban pada tiap set-nya. Failure artinya Anda sampai ke titik dimana Anda tak sanggup melanjutkan ke rep berikutnya. Dari situlah Lee mulai membesar otot-ototnya hingga punya fisik seperti yang kita ketahui saat ini.

Lee melakukan latihan 4 hari split. Intinya latihan di Senin dan Selasa, lalu mengulangi hal yang sama di Kamis dan Jumat. Dan menurut Lee, latihan seperti itu sangat brutal untuk ukuran natural. Latihan chest, shoulder, dan triceps dihari Senin, lalu latihan kaki, back, dan biceps dihari Selasa. Demikian seterusnya. Latihan kaki dan back adalah yang terberat menurut Lee.

Tahun 1985 saat berusia 25 tahun, Lee memenangkan kejuaraan nasional NPC, disusul kejuaraan IFBB World Bodybuilding yang kini dikenal dengan nama IFBB Mr. Universe, juga ditahun 1985. Lalu di tahun 1986, Lee resmi menjadi profesional dengan memenangkan IFBB Night of Champions tak lama setelah menikahi istrinya, Robin. Tahun berikutnya, Lee masuk peringkat 3 pada kontes Mr. Olympia pertamanya. Kemudian dari tahun 1987 sampai 1993, Lee masuk 4 besar selama 7 tahun berturut-turut. 1993 adalah terakhir kalinya Lee ikut Mr. Olympia.


Sepanjang karirnya, Lee menang IFBB Pro World Cup dan 7 Grand Prix Eropa, dan menjadikan dirinya sebagai salah satu binaraga top yang mampu bersaing melawan mereka-mereka yang berbadan lebih besar dari dirinya, sekaligus pada saat bersamaan mempertahankan gelarnya. Kontes Lee yang paling kontroversial adalah pertarungannya dengan Lee Haney di 1989 dan 1990 yang sangat ketat, dan banyak publik yang yakin jika Lee seharusnya berhak memenangkan minimal 1 atau 2 piala Sandow sepanjang karirnya.

Tahun 2002, Lee menjadi duta fitness pertama di kota Houston, yang mengkampanyekan “Get Lean Houston!”, sebuah kampanye fitness yang mendorong penduduk kota itu agar mau berolahraga. Lee dianggap berjasa membantu penduduk Houston (sebelumnya dijuluki kota tergemuk di Amerika) menjadi lebih sehat dan ramping dari sebelumnya.

Walau Lee tak pernah memenangkan Mr. Olympia, tapi ia dinobatkan dunia sebagai legenda binaraga, karena Lee punya ciri khas dan gaya unik tersendiri. Lee adalah poser yang inovatif diatas panggung. Banyak yang percaya, Lee tidak pernah memenangkan Mr. Olympia karena ia memilih menjadi natural. Itulah salah satu alasan penting kenapa REPS edisi kali ini meliput soal Lee Labrada.

Kuatnya keinginan Lee membantu fitnessmania meraih kesehatan dan nutrisi prima, membuatnya mendirikan Labrada Nutrition. Beberapa produk supplementnya berhasil meraih penghargaan, walau dirinya sudah pensiun dari kompetisi binaraga. Ini berlawanan dengan kebanyakan binaragawan pro yang meninggalkan dunia binaraga secara total kala pensiun, tidak demikian halnya dengan Lee. Justru kala pensiun, ia terlibat lebih dalam lagi dengan dunia binaraga.

Pepatah dalam dunia fitness yang berkata ‘Sukses di gym akan membuat Anda sukses pada aspek lain di luar gym’ berlaku bagi Lee. Sukses di gym ternyata juga membuat bisnis supplement Lee sukses. Perusahaannya (Labrada Nutrition) kini menjadi salah satu perusahaan pribadi yang paling cepat pertumbuhannya hanya dalam waktu 6 tahun terakhir ini (menurut survei Top 500 US Earning Inc). Lebih dari 60.000 fitnessmania seluruh dunia berlangganan tips-tips binaraga dan nutrisi dari Lee secara gratis via newsletter online Lee di www.leanbodycoach.com.

Lee memakai slogan “Mass with Class” untuk mempromosikan produk supplementnya. Ini masuk akal, karena sepanjang hidupnya, Lee selalu menerapkan apapun secara berkelas dan profesional pada segala hal, tidak hanya binaraga saja.

Labrada sudah tahu takdirnya untuk memiliki perusahaan supplement sendiri sejak 1993. Awalnya Lee berkenalan dengan Dale Ruplinger di Mr. Universe, dan Lee melihatnya berjualan vitamin dan supplement dari perusahaan lain, dan kala Lee berdiskusi dengannya, Lee tahu masa depannya ada pada Labrada Nutrition. Sebelumnya, di tahun 1991, Lee ditawari oleh Bill Philips untuk memasarkan produk Met-Rx yang masih tidak menentu masa depannya kala itu. Kala itu Lee berada

Di waktu dan tempat yang tepat dengan menandatangani kontrak bersama Met-Rx. Bersama Bill Philips, Scott Connelly, dan Jeff Everson, Lee berhasil mensukseskan Met-Rx. Disitulah Lee melihat prospek cerah dalam bisnis supplement, apalagi kala itu industri supplement masih tidak seprofesional saat ini.

Lee memegang gelar pendidikan bechelor untuk civil engineering dari University of Houston, dan tinggal di Houston (Texas) beserta istri dan ketiga anaknya. Walau saat ini Lee berumur diatas 40 tahun, tapi ukuran tangannya masih tetap besar, terlepas dari banyaknya waktu yang tersita untuk pekerjaannya di Labrada Nutrition. Itu berkat Lee tidak melepaskan latihannya di gym, walau sudah pensiun dari binaraga sekalipun. Lee tetap rajin latihan di gym, hanya saja Lee melakukan latihan secara sirkuit (seluruh bodypart di hari yang sama), dan tetap menerapkan 6-8 set per bodypart. Latihan dilakukan secara singkat tapi brutal, dan hanya menghabiskan 30-45 menit saja perhari.

Menurut Lee, dunia profesional binaraga saat ini kehilangan momen berharga. Dunia binaraga harus lakukan pembenahan diri besar-besaran jika ingin binaraga menjadi lebih menarik bagi publik agar terjun kedalamnya. Sering sekali kita dengar opini para binaragawan pro yang bilang “kami tak peduli apa yang dipikir publik soal pemakaian steroids yang kami lakukan.”

Jika Anda meyakini hal itu, maka jangan mengeluh jika uang hadiah kontes binaraga segitu-gitu saja tidak pernah naik, jangan mengeluh jika binaraga paling kecil sponsornya dibandingkan cabang olahraga lainnya. Karena cepat atau lambat, dunia binaraga pro harus sadar, agar lebih banyak publik yang mau menekuni binaraga, itu berarti dunia binaraga harus dipopulerkan melebihi level saat ini, itu artinya publik harus mengakui binaraga sebagai olahraga yang sah seperti halnya cabang olahraga lainnya.

Pemakaian steroid dalam dunia olahraga saat ini kian menggila, dan itu menyulitkan dunia binaraga menuju popularitas, karena dengan begitu publik menganggap binaraga bukan olahraga yang sah. Dan itu artinya, jangan harap publik mau mengucurkan uang hadiah dan sponsor kepada binaraga. Minimal tidak sebesar cabang olahraga lainnya seperti basket dan golf misalnya.

Lanjut menurut Lee, jika IFBB tidak turun tangan langsung membenahi isu steroid secara besar-besaran, maka selamanya dunia binaraga akan seperti sekarang ini, dalam keadaan status quo (mengambang tanpa kejelasan). Penyebab status quo itu adalah, karena hingga detik ini IFBB mengijinkan para binaragawan pro membentuk tubuhnya hingga ke level tanpa batas, dengan drugs apapun yang bisa mereka peroleh, dan mengabaikan efeknya bagi kesehatan. IFBB melakukan itu karena ada kepentingan besar dibalik semua itu.

Dunia binarag pro adalah dunia komersil, tak lagi berkaitan dengan fitness dan kesehatan yang hakiki. IFBB sangat berkepentingan dengan hal itu. IFBB memiliki sejumlah besar produk supplement dan majalah fitness. Dengan memajang fisik monster para binaragawan pro, maka diharapkan publik akan membeli supplement, majalah dan semua produk yang berkaitan dengan binaraga. Publik yang masih hijau sekaligus pangsa pasar terbesar IFBB itu, berharap mereka bisa mendapatkan fisik ala binaragawan pro. Publik melakukan semuanya (latihan, diet, dll), kecuali satu hal, drugs. Pemakaian drugs inilah yang tak pernah diungkapkan binaragawan pro secara terbuka.

Publik yang masih hijau dan tidak tahu soal drugs itu mulai bertanya-tanya kenapa dirinya tidak bisa seperti Ronnie Coleman atau Jay Cutler misalnya. Beberapa menemukan jawaban sebenarnya (drugs), sebagian lain tetap terperangkap dalam ilusi dan tetap berusaha latihan dan membeli semua produk fitness yang ada, menyerah latihan di gym, atau menurunkan standar harapan ekspektasinya sendiri. Hanya 3 hal itu sajalah pilihan fitnessmania yang tak pakai drugs (disadari atau tidak).

Semakin lama publik berada dalam ilusi, maka semakin banyak uang yang mengalir ke IFBB. Untuk menghadirkan ilusi, IFBB butuh binaragawan profesional yang pemakai steroids kelas wahid itu. Sebuah simbiosis mutualisme. Jadi selama ada kepentingan ilusi dan profit didalamnya, jangan harap dunia binaraga akan sama populer dan berhonor sama besarnya dengan cabang olahraga lainnya.

Walau Lee tahu Flex Wheeler adalah pemakai steroids, namun Lee masih memaafkan Flex dengan alasan, Flex mampu menjaga keseimbangan antara ukuran massa otot, simetris, dan rendahnya kadar lemak. Dan yang terpenting, Flex berhasil mendistribusikan massa ototnya ke seluruh bodypart yang ada. Yang ditentang Lee dari dunia binaraga pro sekelas Mr Olympia adalah upaya terlalu memprioritaskan massa otot diatas segalanya, hingga mengabaikan keindahan dan proporsional bodypart lainnya. Menurut Lee, atlet akan sampai ke titik dimana jika terus menambah massa otot, maka tubuh manusia akan kehilangan keindahan, bentuk, dan penampilan. Itulah yang dilawan oleh Lee.

Lee lebih mementingkan feeling pada ototnya kala berkontraksi, ketimbang sekedar nerkonsentrasi memaang beban seberat mungkin. Lee mengakui dirinya bukanlah superman seperti Ronnie Coleman yang punya latar belakang powerlifter itu, tapi Lee memakai beban secukupnya untuk menghajar otot-ototnya.

Sepanjang karirnya, saingan terberat menurut Labrada adalah Lee Haney dan Flex Wheeler. Keduanya punya genetik super, terbaik didunia. Lee Haney sangat berkelas dan diberi banyak kelebihan oleh Tuhan, sedangkan Lee menganggap kegagalan Flex Wheeler memenangkan Mr. Olympia dalam karirnya adalah sebuah tragedi, dan dari situlah Lee Labrada sadar jika dunia binaraga pro (Mr. Olympia) sudah kelewatan mengenai isu steroids dan Lee tak mau ambil bagian disitu. Sejak kesadaran itu, Lee memilih pensiun dari binaraga.

Binaragawan lain yang dianggap paling tangguh mentalnya oleh Lee Labrada adalah Dorian Yates. Dorian orangnya tidak banyak bicara, dan semuanya dianggap serius oleh Dorian. (NK)
Lee Labrada Champion History

Gelar binaraga Lee:

  •     1982 NPC Texas Collegiate Championships (1st place)
  •     1982 NPC Junior Gulf Coast Championships (1st place)
  •     1983 NPC Texas Championships, 1st Middleweight and Overall
  •     1984 NPC USA Bodybuilding Championships (2nd place, Light Heavyweight)
  •     1985 NPC Nationals (5th place, Middleweight)
  •     1985 IFBB Mr. Universe (1st place)
  •     1986 IFBB Night of Champions (1st place)
  •     1987 IFBB Mr. Olympia (3rd place)
  •     1988 IFBB Mr. Olympia (4th place)
  •     1988 IFBB Pro Greek Grand Prix (1st place)
  •     1988 IFBB Pro British Grand Prix (1st place)
  •     1988 IFBB Pro Spanish Grand Prix (1st place)
  •     1989 IFBB Pro Dutch Grand Prix (1st place)
  •     1989 IFBB Pro Finish Grand Prix (1st place)
  •     1990 IFBB Mr. Olympia (2nd place)
  •     1991 IFBB Mr. Olympia (4th place)
  •     1992 IFBB Mr. Olympia (3rd place)
  •     1992 IFBB Pro World Cup (1st place)
  •     1993 IFBB Ironman Pro Invitation (2nd place)
  •     1993 IFBB Arnold Schwarzenegger Classic (2nd place)
  •     1993 IFBB Mr. Olympia (4th place)
  •     2004 IFBB Pro Bodybuilding Hall di Fame Inductee.