Legenda Renang Gaya Dada : Kosuke Kitajima
Perenang legendaris Kosuke Kitajima secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia renang. Ia merasa cukup puas dengan status sebagai perenang terbaik Jepang sepanjang masa.
Kitajima sendiri bisa dipertimbangkan sebagai perenang gaya dada terhebat dan ia adalah satu-satunya perenang yang merebut medali emas di dua Olimpiade beruntun di nomor 100 dan 200 meter gaya dada.
Atlet 33 tahun ini menyatakan keputusannya telah final dan tidak akan mempertimbangkan ulang hal tersebut. Keputusan ini diambil hanya 48 jam berselang setelah ia gagal lolos ke Olimpiade Rio de Janiero -- seharusnya menjadi Olimpiade kelima dalam kariernya.
"Sejujurnya, saya sedih sekali pensiun," kata Kitajima seperti dikutip dari Japan Today.
"Tapi cepat atau lambat saya tahu hari ini akan datang. Saya cukup beruntung bisa berkompetisi dalam waktu yang lama dan juga memiliki karier yang membahagiakan. Mungkin akan ada lubang hati saya yang dulunya ditempati oleh renang, tapi saya tak punya peneyesalan."
Kitajima menyatakan bahwa sangat mengecewakan bagi dirinya tidak bisa pergi ke Rio De Janiero. Ia kemudian menegaskan bahwa hal itu adalah karena kesalahannya sendiri.
"Saya sangat menyesal membuat semua orang yang mendukung saya kecewa."
Kitajima hanya finis kelima di nomor 200 meter gaya dada di Kejuaraan Nasional Jepang yang juga menjadi ajang kualifikasi untuk Olimpiade. Di pekan yang sama Kitajima juga gagal merebut satu tiket ke Olimpiade dari nomor 100 meter gaya dada.
"Kompetisi ini menunjukkan pada saya bahwa saya tak lagi berada di level yang membuat saya bisa menguasai dunia. Saya berharap Olimpiade Tokyo 2020 bisa datang lebih cepat, tapi saya juga berharap generasi perenang yang baru bisa meneruskan panji-panji saya."
Kitajima adalah perenang dengan torehan prestasi paling mengagumkan di Jepang dan juga dianggap sebagai selebriti. Ia muncul ke permukaan di usia 17 tahun setelah finis keempat di final 100 meter Olimpiade 2000 di Sydney.
Namanya mendunia empat tahun berikutnya, di Olimpiade Athena. Ia dua kali mengalahkan musuh bebuyutannya, Brendan Hansen, dan sebagai cara untuk merayakan keberhasila menunjuk bendera Amerika Seriakt sambil berteriak: "Saya menendang pantatnya!"